Intinya...
Jika suatu konten membutuhkan keterampilan membaca di atas tingkat kelas 6 SD hingga 3 SMP, sediakan:
- versi yang lebih sederhana,
- ringkasan,
- bantuan visual, atau
- versi lisan
untuk membantu pemahaman pembaca.
Apa itu WCAG 3.1.5?
Konten yang ditulis dengan tingkat bacaan yang tinggi perlu disertai versi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Ini bisa berarti menulis ulang dengan kata-kata yang lebih mudah, menyediakan ringkasan, atau menggunakan visual atau audio untuk menjelaskan informasi yang sama dengan cara yang lebih jelas.
Kriteria keberhasilan ini membantu memastikan pengguna tetap bisa memahami konten kamu, walaupun itu rumit, dengan memberikan versi yang lebih mudah dimengerti.
Mengapa ini penting?
Tidak semua orang membaca dengan tingkat yang sama. Kalimat panjang, kata-kata yang jarang dipakai, atau istilah khusus bisa jadi hambatan besar, terutama bagi pengguna dengan disabilitas kognitif, kesulitan membaca seperti disleksia, atau mereka yang membaca dalam bahasa kedua.
Bahkan pengguna yang sangat terdidik bisa kesulitan ketika kontennya sangat teknis. Jika tidak ada versi yang lebih sederhana, beberapa pengguna mungkin tidak bisa mengikuti sama sekali.
Dengan menyediakan versi yang ditulis untuk tingkat membaca sekitar kelas 8 atau 9 (atau kelas 2 dan 3 tingkat SMP), lebih banyak orang bisa memahami apa yang kamu sampaikan dan tetap terlibat.
Siapa yang terpengaruh?
Pengguna dengan disabilitas kognitif atau kesulitan membaca, dan pengguna dengan bahasa ibu yang berbeda.
Pengguna dengan disabilitas kognitif atau kesulitan membaca sering kesulitan mengurai teks yang panjang dan kompleks. Energi mereka banyak terpakai untuk membaca kata-katanya, sehingga mereka bisa tertinggal dalam memahami maknanya.
Pengguna dengan bahasa ibu yang berbeda bisa kesulitan dengan teks yang kompleks, terutama jika kontennya mengandung kosakata tingkat lanjut, idiom, atau istilah khusus.
Cara menerapkan WCAG 3.1.5
Tulis dengan jelas dan pecah topik yang kompleks
Gunakan kalimat pendek, kata-kata umum, dan gaya percakapan. Jika kamu menulis tentang topik yang rumit, pecah dan jelaskan istilah saat kamu membahasnya. Ini menurunkan tingkat kesulitan membaca dan membantu lebih banyak orang mengikuti.
Hindari:
"The nocturnal foraging behavior of the aardvark optimizes its consumption of formicidae within arid ecosystems."
Coba:
"Aardvarks come out at night to eat ants, which helps them find more food in dry areas."
Kata-kata tidak umum dan singkatan
Jika kamu menggunakan istilah yang jarang dipakai atau singkatan, pastikan untuk menjelaskannya. Ini membantu pembaca yang mungkin tidak terbiasa dengan bahasa atau topik tersebut.
Hal ini mendukung WCAG 3.1.3 Kata-kata Tidak Biasa dan WCAG 3.1.4 Singkatan dengan memastikan semua pengguna dapat memahami arti kontenmu tanpa harus menebak atau mencari informasi di tempat lain.
Periksa tingkat keterbacaan
Gunakan alat keterbacaan untuk menguji tingkat bacaan kontenmu. Usahakan kontenmu setara dengan tingkat kelas 8-9 agar memenuhi kriteria ini.
Tawarkan versi yang lebih sederhana
Jika kamu perlu menyertakan teks yang kompleks, berikan juga versi yang lebih mudah dipahami. Ini bisa berupa:
- Ringkasan dengan bahasa sederhana
- Rincian dalam bentuk poin-poin
- Penjelasan singkat dalam video atau audio
- Panduan visual atau infografis
Pengecualian untuk nama, tempat, dan gelar
Saat menyederhanakan konten, kamu bisa membiarkan nama, tempat, dan gelar tetap seperti aslinya. Jenis konten atau kata ini sulit disederhanakan dan malah bisa mengubah makna konten jika dipermudah berlebihan.
Contohnya:
"Dr. Samantha Richardson menghadiri University of Texas."
jika disederhanakan berlebihan, malah menjadi:
"Samantha pergi ke perguruan tinggi."
Ini malah bisa mengaburkan makna aslinya.
Tambahkan audio atau bahasa isyarat
Beberapa pengguna mungkin lebih mudah memahami kata-kata yang diucapkan daripada yang tertulis, misalnya, pengguna dengan disleksia, ADHD, atau gangguan penglihatan tertentu. Menyediakan versi audio atau interpretasi bahasa isyarat dari kontenmu bisa membuatnya lebih mudah diakses.
Pastikan juga memenuhi standar WCAG 1.2.6 Bahasa Isyarat dan WCAG 1.2.1–1.2.5 Alternatif Audio dan Video untuk konten media.
Gunakan bantuan visual
Ide yang kompleks bisa jadi lebih mudah dipahami oleh beberapa pengguna dengan diagram, ilustrasi, atau bahkan emoji. Jangan hanya mengandalkan teks untuk menjelaskan topik yang rumit.
Pastikan juga visualmu dapat diakses sesuai WCAG 1.1.1 Konten Non-Teks.
Kesimpulan
Tidak semua pengguna membutuhkan versi sederhana dari kontenmu, tapi beberapa pembaca memang membutuhkannya. Menyediakan ringkasan dengan bahasa yang mudah atau alternatif visual membantu lebih banyak orang memahami dan terlibat dengan pesanmu. Menulis dengan jelas atau menyediakan format alternatif bukan berarti menurunkan kualitas; ini tentang meningkatkan aksesibilitas. Jika kontenmu sulit dibaca, pertimbangkan apakah kamu bisa membuatnya lebih sederhana atau menawarkan dalam format lain. Sedikit penyesuaian bisa sangat berarti bagi pengguna yang membutuhkannya.