Intinya...
Jika suatu aksi dapat dipicu oleh gerakan (seperti menggoyang atau memiringkan perangkat), maka aksi tersebut harus
- dapat dilakukan tanpa gerakan, dan
- memungkinkan pengguna untuk menonaktifkan input berbasis gerakan.
Apa itu WCAG 2.5.4?
Aktuasi gerakan melibatkan penggunaan gerakan perangkat seperti menggoyangkan, memiringkan, atau memberikan isyarat untuk mengontrol konten di halaman web. Meskipun ini dapat menambah aspek dinamis pada halaman atau membuat fitur pintasan yang menarik, hal ini juga dapat membatasi aksesibilitas bagi beberapa pengguna.
Beberapa contoh konten yang diaktifkan oleh gerakan meliputi:
- Isyarat "Goyangkan untuk membatalkan"
- Kontrol foto atau video yang menggulir berdasarkan gerakan mouse
- Navigasi halaman yang mengandalkan kemiringan untuk berpindah halaman
Tujuan WCAG 2.5.4 adalah untuk memastikan bahwa semua konten web, termasuk fungsi interaktif, dapat dikendalikan tanpa mengandalkan sepenuhnya pada gerakan ini. Namun, ada pengecualian untuk kasus di mana gerakan sangat penting, seperti pada aplikasi penghitung langkah yang menghitung langkah berdasarkan gerakan perangkat.
Mengapa ini penting?
Tidak semua pengguna dapat melakukan gerakan spesifik yang diperlukan untuk berinteraksi dengan konten yang dikendalikan oleh sensor perangkat, seperti menggoyangkan, memiringkan, atau memberikan isyarat pada perangkat. Ketergantungan pada kontrol gerakan ini dapat menghalangi pengguna untuk mengakses konten dan fungsi penting, menciptakan hambatan dan pengalaman pengguna yang frustrasi.
{engguna dengan keterbatasan mobilitas mungkin kesulitan dengan tindakan ini karena kondisi seperti kelumpuhan atau radang sendi. Pada saat yang sama, mereka yang memiliki gangguan motorik, seperti tremor akibat penyakit Parkinson, mungkin tanpa sengaja memicu tindakan. Pengguna perangkat bantu seperti screen reader seringkali merasa input berbasis gerakan tidak kompatibel dengan teknologi mereka, yang mengarah pada frustrasi dan kesulitan dalam menyelesaikan task.
Siapa yang terpengaruh?
Pengguna dengan keterbatasan mobilitas atau gangguan motorik, pengguna low vision, dan pengguna netra.
Pengguna dengan keterbatasan mobilitas mungkin tidak dapat menggoyangkan, memiringkan, atau melakukan isyarat pada perangkat mereka. Dan jika mereka bisa, mungkin akan sulit untuk melakukan gerakan dengan presisi atau gerakan tersebut bisa menimbulkan rasa sakit.
Pengguna dengan gangguan motorik, seperti yang disebabkan oleh penyakit Parkinson atau cerebral palsy, mungkin tanpa sengaja memicu tindakan karena tremor atau gerakan tidak sengaja lainnya. Gerakan tidak sengaja ini bisa menyulitkan untuk melakukan gerakan presisi yang diperlukan untuk mengontrol perangkat dan tindakannya.
Pengguna low vision atau pengguna netra mungkin kesulitan untuk menyelaraskan isyarat dengan tepat karena mereka tidak dapat melihat petunjuk visual atau umpan balik dengan jelas. Pengguna ini juga mungkin merasa kesulitan untuk mengorientasikan perangkat dengan benar atau memahami sejauh mana gerakan diperlukan untuk tindakan tertentu, yang mengarah pada upaya berulang yang gagal atau tindakan yang tidak diinginkan.
Pengguna netra sepenuhnya mengandalkan interaksi non-visual, seperti screen reader atau tampilan Braille, untuk menavigasi konten digital. Teknologi bantu ini biasanya tidak mendukung input berbasis gerakan seperti menggoyangkan, memiringkan, atau memberikan isyarat. Akibatnya, pengguna teknologi ini mungkin merasa sangat frustrasi jika sebuah situs web atau aplikasi hanya mengandalkan input semacam itu untuk fungsi penting.
Cara menerapkan WCAG 2.5.4
Untuk berhasil memenuhi kriteria ini, semua teknik dan saran yang tercantum di bawah ini harus diterapkan. Perhatikan bahwa ini perlu berlaku untuk semua jenis perangkat, khususnya tablet dan smartphone, di mana gestur lebih sering digunakan.
Berikan alternatif untuk kontrol
Saat bekerja dengan halaman web yang menggunakan gerakan perangkat seperti memiringkan atau menggoyangkan untuk input, pastikan ada metode alternatif untuk mengontrol konten yang sama. Beberapa alternatif yang umum digunakan termasuk tombol dan tautan untuk mencapai fungsionalitas yang sama.
Contohnya, sebuah situs web dapat menawarkan fitur yang disebut "Miringkan Kanan untuk Pergi ke Artikel Berikutnya" untuk pengguna tablet dan smartphone. Alternatif kontrolnya adalah tautan sederhana yang bertuliskan "Artikel Berikutnya" untuk menavigasi ke pos berikutnya.
Matikan kontrol gerakan
Berikan opsi untuk pengguna mematikan aksi gerakan sepenuhnya untuk menghindari pemicu yang tidak disengaja, terutama bagi mereka dengan gangguan motorik. Misalnya, jika menggoyangkan perangkat membatalkan sebuah tindakan, sertakan juga tombol backspace atau tombol hapus dan biarkan pengguna menonaktifkan fitur goyang-untuk-membatalkan.
Dukungan fitur system-level untuk menonaktifkan aktuasi gerakan
Banyak perangkat memiliki pengaturan seperti "Matikan 'Goyang untuk Membatalkan'" yang memungkinkan pengguna menonaktifkan interaksi berbasis gerakan. Pastikan halaman web kamu menghormati pengaturan tersebut dan menyesuaikan konten dengan baik.
Contohnya, Apple menawarkan pengaturan iOS bawaan untuk "Turn off Shake to Undo" pada iPhone dan iPad mereka. Sedangkan Android menawarkan pengaturan seperti Accessibility > Interaction and dexterity > Motions and gestures di mana pengguna dapat menonaktifkan fitur seperti "Double tap", "Motion gestures", atau "Lift to wake", tergantung pada perangkat dan versi Android.
Kesimpulan
Memastikan bahwa konten web dan fungsi interaktif tidak hanya bergantung pada input berbasis gerakan sangat penting untuk aksesibilitas. Menyediakan metode kontrol alternatif, seperti input keyboard, dan memungkinkan pengguna untuk menonaktifkan kontrol gerakan memastikan bahwa setiap pengguna dapat berinteraksi dengan konten digital secara efektif dan nyaman.