Intinya...
Konten tidak boleh berkejap, berkedip, atau berkelap-kelip lebih dari tiga kali per detik, kecuali jika tetap dalam batas aman yang dirancang untuk menghindari pengguna kelebihan beban visual dan mengurangi risiko kejang.
Apa itu WCAG 2.3.1?
Konten seperti video, gif, atau animasi lain di halaman web kadang-kadang dapat menyertakan kejapan (flash) cepat antara warna gelap dan terang. Misalnya, ini bisa berupa video musik yang terang dan mencolok atau permainan browser yang menunjukkan ledakan warna-warni sebagai bagian dari gameplay.
Meskipun ini bisa membuat konten menjadi menarik dan menyenangkan, bagi sebagian orang, lampu yang berkejap di halaman web dapat memicu kejang yang berpotensi berbahaya.
Tujuan dari kriteria ini adalah untuk memastikan bahwa kejapan apa pun di halaman web memenuhi tiga kriteria kejapan atau berada di bawah ambang batas agar kejang tidak mungkin terpicu.
Mengapa ini penting?
Pengguna yang mengalami gangguan fotosensitif tidak dapat mengontrol reaksi tubuh mereka. Setiap kejapan yang tak terduga dapat menempatkan pengguna dalam situasi yang berpotensi mengancam nyawa atau, setidaknya, sangat tidak nyaman.
Ketika kejapan tidak disesuaikan untuk halaman web, pengguna akan melewatkan keseluruhan pengalaman konten, bahkan jika alternatif berupa teks disediakan. Misalnya, bayangkan sebuah film aksi dengan banyak adegan kejapan; pengguna tidak akan dapat merasakan film tersebut dengan cara yang sama hanya dengan membaca skripnya.
Siapa yang terpengaruh?
Pengguna dengan epilepsi fotosensitif atau gangguan kejang.
Pengguna dengan epilepsi fotosensitif atau gangguan kejang dapat terpengaruh oleh lampu atau warna yang berkejap. Paparan yang tidak terduga terhadap kejapan ini dapat memicu reaksi yang berbahaya atau tidak nyaman pada tubuh pengguna. Tanpa mengatur kejapan, pengguna akan kehilangan pengalaman dari konten tersebut.
Cara menerapkan 2.3.1
Untuk memenuhi kriteria ini, satu atau kedua teknik berikut harus diterapkan.
Kurangi kejapan menjadi kurang dari tiga kejapan per detik
Salah satu teknik untuk memenuhi kriteria WCAG 2.3.1 adalah dengan mengurangi kecepatan kejapan menjadi kurang dari tiga kejapan per periode satu detik.
Perlu dicatat bahwa kejapan didefinisikan sebagai perubahan tajam pada cahaya atau warna yang kontras. Setiap transisi dihitung sebagai kejapan.
Area kejapan kecil
Jika kamu memiliki konten yang berkejap lebih dari tiga kali per detik, pendekatan alternatif adalah dengan mengurangi area yang berkejap di layar.
Aturan umum adalah untuk menjaga area tersebut kurang dari 25% dari 10 derajat pusat penglihatan. Secara sederhana, "10° pusat penglihatan" merujuk pada bentuk persegi panjang yang dicakup oleh 10° dari perspektif pemirsa, tergantung pada jaraknya. Tujuannya adalah untuk menjaga area kejapan di bawah ambang batas 25% piksel persegi dari area berbentuk persegi panjang tersebut.
Perlu dicatat bahwa bentuk dan lokasi area kejapan tidak masalah; kita fokus pada hal ini dalam hal piksel persegi dan seberapa banyak halaman yang ditempati pada setiap waktu.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, memastikan bahwa konten yang berkejap di halaman web memenuhi kriteria WCAG 2.3.1 sangat penting untuk keselamatan dan aksesibilitas semua pengguna, terutama mereka yang memiliki epilepsi fotosensitif atau gangguan kejang.
Dengan membatasi kejapan menjadi kurang dari tiga kejapan per detik atau mengurangi area kejapan menjadi kurang dari 25% dari 10 derajat pusat penglihatan, kamu dapat secara signifikan mengurangi risiko pemicu kejang dan memastikan bahwa semua pengguna dapat berinteraksi dengan konten online dengan aman.