Intinya...

Elemen navigasi (seperti menu, tautan, dan pencarian) harus muncul di tempat dan urutan yang sama di setiap halaman.

Apa itu WCAG 3.2.3?

Pengguna mengharapkan elemen-elemen seperti menu, search bar, dan tautan lompat ke konten untuk tetap berada di tempat yang sama saat mereka mengunjungi halaman-halaman berbeda di situs web. Jika elemen-elemen ini berpindah tempat, itu bisa membuat frustrasi dan membingungkan. Menjaga konsistensi elemen-elemen ini memudahkan pengguna untuk menemukannya dengan cepat dan mengandalkan letaknya tanpa perlu mencarinya di setiap halaman.

Misalnya, jika situs webmu memiliki menu navigasi di kiri atas dan search bar di kanan atas, mereka harus selalu berada di tempat tersebut. Jika mereka berpindah tempat atau menghilang di beberapa halaman, pengguna akan kesulitan menemukannya.

Perbandingan konsistensi elemen navigasi

Elemen-elemen navigasi yang tetap berada di tempat dan urutan yang sama dibandingkan dengan halaman lain di mana tata letak dan urutannya berubah. Pada contoh navigasi yang buruk, breadcrumbs, Daftar Isi dan search bar berubah urutannya, dan header mengubah tata letak menu, tombol kontak, dan logo.

Mengapa ini penting?

Ketika menu, search bar, atau elemen navigasi lainnya tidak berada di tempat yang konsisten, itu dapat membuat pengguna bingung dan frustrasi. Dengan memindahkan item navigasi ke tempat yang berbeda atau mengubah urutannya, pengguna dengan disabilitas kognitif bisa menjadi bingung atau kesulitan untuk memahami cara berpindah antar halaman.

Pengguna yang menggunakan pembesar layar harus memindai setiap halaman dengan hati-hati. Jika navigasi berpindah tempat, mereka harus membuang waktu untuk mencarikannya kembali. Demikian juga, pengguna screen reader bergantung pada urutan yang dapat diprediksi. Jika item-item berpindah, itu membuat penelusuran menjadi jauh lebih sulit.

Siapa yang terpengaruh?

Pengguna low vision atau penglihatan terbatas, dan pengguna dengan disabilitas kognitif.

Pengguna low vision atau penglihatan terbatas mungkin mengandalkan teknologi bantu seperti screen reader atau pembesar layar untuk menavigasi situs web. Jika item navigasi berpindah tempat, mereka harus membuang waktu untuk mencarikannya lagi.

Pengguna dengan disabilitas kognitif, seperti gangguan belajar, bergantung pada konsistensi dan keterdugaan saat menavigasi situs. Jika elemen-elemen tidak berada di tempat yang sama, itu bisa membingungkan atau bahkan menghalangi mereka untuk menggunakan situs tersebut.

Cara menerapkan WCAG 3.2.3

Bagian ini menawarkan penjelasan yang disederhanakan dan contoh-contoh untuk membantu kamu memulai. Untuk panduan lengkap, selalu rujuk ke dokumentasi resmi WCAG.

Pastikan elemen navigasi berada di tempat yang sama

Jika sesuatu muncul di beberapa halaman, sesuatu itu harus selalu tetap di tempat dan urutan yang sama relatif terhadap elemen navigasi lainnya. Ini berlaku untuk:

  • Menu header
  • Menu footer
  • Daftar isi
  • Tautan lompat ke konten
  • Search bar
  • Breadcrumbs

Misalnya, jika kamu memiliki tombol "Kontak Kami" di header, jangan pindahkan tombol tersebut ke footer di halaman yang berbeda.

Kamu bisa menambahkan konten baru ke halaman, tetapi navigasi itu sendiri, termasuk menu, search bar, dan breadcrumbs, harus selalu tetap di tempat yang sama.

Ilustrasi penggunaan screen reader untuk bernavigasi

Contoh menunjukkan dua halaman di perangkat mobile dengan elemen navigasi yang tetap berada di tempat dan urutan yang sama sementara konten lainnya berubah. Text-to-speech untuk elemen interaktif disorot, menunjukkan perbedaan antara halaman, sementara elemen navigasi utama tetap berada di posisi relatif yang sama.

Kesimpulan

Tata letak situs web yang dapat diprediksi memudahkan semua pengguna. Ketika pengguna selalu tahu di mana menemukan elemen navigasi utama, mereka tidak membuang waktu mencari atau merasa frustrasi. Menjaga konsistensi tidak hanya membantu, tetapi juga penting.